Wednesday, 29 June 2011

TRAUMA

trauma itu sukar,
tak mudah melupa,
terkadang leka,
alpa suka ria,
namun,
ia tetap di situ.

trauma bukan carian,
datang bukan pinta,
tak siapa duga,
titik hitam dukakan jiwa.

trauma bukan sekatan,
jalani hidup,
kerna itu onak,
sepanjang jalan.


nukilan:
Cenderawasih Hijau



UDA DARA

baik-baik sayang,
itu madah akhir,
kerna,
itu terbaik,
buat kita jua mereka.


masa,
penentu segala,
tiada bisa halang,
cinta uda dan dara,
andai jodoh tersurat.


nukilan:
Cenderawasih Hijau



OMBAK



dia mengganas,
bergulung,
menjulang ke langit,
dihempas lantai laut.


dia tak kenal siapa,
tak kenal nakhoda,
siapa dipintas,
dihempas kuat.


nakhoda penentu,
karam,
lemas,
jua selamat,
dan megah berdiri.


nukilan:
Cenderawasih Hijau

Monday, 27 June 2011

RASA

terkadang,
sukar dimengerti rasa,
adakala,
payah diterjemah jiwa.

terkadang,
mahu dilontar saja,
adakala,
ditelan jauh.

terkadang,
kita mengerti,
adakala,
tersalah erti.

kerna itu,
hidup satu perjudian,
satu persinggahan.


nukilan:
Cenderawasih Hijau



BAHASA

kita berbeda,
bahasa pelbagai,
jurang terserlah,
bagaimana sepakat?

bahasa dunia,
dipisah benua,
dipisah bangsa,
dipisah budaya.

kerna itu,
bahasa alam,
penyatu kita.


nukilan:
Cenderawasih Hijau

CINTA

cinta,
warna kehidupan,
dunia berseri,
indah bergemerlapan.

cinta,
terkadang pudar,
dasar hati merana,
tenggelam karam,
angkara cinta hina.

cinta,
padamu pilihan,
terang jua kelam.


Nukilan:
Cenderawasih Hijau


Aku Masih di Sini




(Dedikasi buat SN A. Samad Said yang setia memeriahkan arena penulisan tanah air.)


aku masih berdiri,
aku masih di sini,
di arena ini,
di gelanggang ini,
kerna,
aku mampu.

aku setia di sini,
sedia menukil,
sedia berkongsi,
rasa jua idea,
buat jiwa yang lapang,
buat jiwa yang sudi.

aku masih di sini,
setia berjuang,
di arena ini,
tinta ini kugenggam,
selagi aku tegar.


Nukilan:
Cenderawasih Hijau

SAJAK

sajak itu indah,
penyajak,
pengindah bahasa,
kerna penyajak,
bahasa itu indah,
sajak itu puitis,
kerna itu,
aku di sini,
walau hijau cuma,
aku lah penyajak itu,
seperti jua kamu.


nukilan: Cenderawasih Hijau