kadang sangsi,
bikin jiwa lara,
sangsi pada takdir,
sangsi pada sahabat,
jua lawan seteru,
hati sadis pedih.
kerna tak percaya,
kerna tak upaya,
depan mata,
terkadang tipu,
hanya ilusi,
mungkin fantasi.
angkara sangsi,
dia tak bahagia,
jiwa sengsara,
kalbu terhiris,
lahir dendam kesumat,
sepi sendiri.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Sunday, 30 October 2011
Friday, 28 October 2011
SEPI
kadang sendiri,
indah terasa,
angin menyapa,
awan memutih,
terasa permai,
terasa mulus.
sendiri bukan sepi,
hati bunga riang,
penuh harapan,
ada sinar,
ada percik api,
dunia malap terang,
tiada duka dusta.
namun,
bisa bunuh jiwa,
kerna lawan sepi.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
indah terasa,
angin menyapa,
awan memutih,
terasa permai,
terasa mulus.
sendiri bukan sepi,
hati bunga riang,
penuh harapan,
ada sinar,
ada percik api,
dunia malap terang,
tiada duka dusta.
namun,
bisa bunuh jiwa,
kerna lawan sepi.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Wednesday, 26 October 2011
SERI
seri pagi,
seri muka,
tak kunjung tiba,
kerna penuh noda,
kerna gelumang dosa.
sedang mergastua riang,
kicauan terbang,
rezeki dicari gali,
dia termenung masih,
adakah sinar?
di balik jeriji,
sesal tak sudah,
sedetik amarah,
bertahun sengsara,
terpenjara sepi,
depan tak pasti.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
seri muka,
tak kunjung tiba,
kerna penuh noda,
kerna gelumang dosa.
sedang mergastua riang,
kicauan terbang,
rezeki dicari gali,
dia termenung masih,
adakah sinar?
di balik jeriji,
sesal tak sudah,
sedetik amarah,
bertahun sengsara,
terpenjara sepi,
depan tak pasti.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Saturday, 22 October 2011
NYAWA
andai kau tahu,
andai kau rasa,
seksa derita.
namun,
jauh bagimu,
abstrak nian,
tak bisa bayang,
kerna tak tampak.
justeru,
seksa si polan,
bak drama,
tak jejas apa,
kerna bukan kita.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Saturday, 8 October 2011
SINARAN
andai bertemu,
kau persis bintang,
bersinar kelip,
sirna mata kupandang.
namun,
telinga dengar,
mata lihat,
aksara-aksara,
jatuh ke hati.
adakah mungkin,
pertemuan itu,
sedang,
diri basyar hina.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
kau persis bintang,
bersinar kelip,
sirna mata kupandang.
namun,
telinga dengar,
mata lihat,
aksara-aksara,
jatuh ke hati.
adakah mungkin,
pertemuan itu,
sedang,
diri basyar hina.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Tuesday, 4 October 2011
BENCI
benci dendam kesumat,
duka lara tiada sudah,
kerna hati pecah,
hancur kecai berderai,
tak bisa cantum,
masih carik selerak.
benci bukan pinta,
terkadang kerna kawan,
sering kerna lawan,
sungguh diri insan,
payah amat tuk lupa,
derita sengsara terasa jua,
bikin panas bara,
mungkinkah sejuk,
bak lava beku.
kata menikam bak sembilu,
hati derai bak kaca,
sungguh diri bukan nabi,
tak sempurna mulus.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Subscribe to:
Posts (Atom)