kupandang langit,
setinggi impian,
cita zaman remaja,
kaki pijak bumi jua,
alangkah kerdil,
alangkah jauh.
katamu telus,
bahasanya halus,
bikin jiwa terpikat,
sedang ku tak bisa,
madah kata indah,
sulam bunga makna.
bukan ku jelik,
tiada ku sesal,
tiap jiwa beda,
rezeki masing tercatat,
cuma terkadang bilang,
rasa kerdil di sisi.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Sunday, 25 December 2011
Thursday, 22 December 2011
HIKAYAT BENDERA WARNA
dulu warna,
arakian bendera,
lantunan suara,
cerminan ekspresi,
disahut cemuh,
jua julangan hero.
birokrasi merata,
banjiran konspirasi,
tak henti surut,
sedang gema gong,
gemanya serata.
kerna warna,
kerna bendera,
banjiran semangat,
bak air pasang,
deras hanyut jiwa,
panik seantero.
lontaran hujah tajam,
pena kian pantas,
tiada erti khilaf,
walhal hikayat,
kian pudar warna,
bendera dipuput bayu.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
arakian bendera,
lantunan suara,
cerminan ekspresi,
disahut cemuh,
jua julangan hero.
birokrasi merata,
banjiran konspirasi,
tak henti surut,
sedang gema gong,
gemanya serata.
kerna warna,
kerna bendera,
banjiran semangat,
bak air pasang,
deras hanyut jiwa,
panik seantero.
lontaran hujah tajam,
pena kian pantas,
tiada erti khilaf,
walhal hikayat,
kian pudar warna,
bendera dipuput bayu.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Monday, 5 December 2011
PESTA
langkah kaki,
seakan tak henti,
merentas masa,
menapak bumi,
berbumbung mentari.
titis halus,
tak hirau jua,
diseka disapu,
tetap bukan apa,
kerna pandangan,
kerna perasaan,
meluap gembira.
letih bertamu,
namun hatinya puas,
empat mata bertemu,
pujaan hati sanubari.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
seakan tak henti,
merentas masa,
menapak bumi,
berbumbung mentari.
titis halus,
tak hirau jua,
diseka disapu,
tetap bukan apa,
kerna pandangan,
kerna perasaan,
meluap gembira.
letih bertamu,
namun hatinya puas,
empat mata bertemu,
pujaan hati sanubari.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Wednesday, 30 November 2011
SESAK
jiwa sesak sarat,
tak tanggung rasa,
resah gelisah,
silih rasa.
kurenung luar jendela,
hujan bertali arus,
bak tangis,
bak sendu hatiku.
mungkinkah begini?
mengapa?
kenapa?
bila kujengah,
jendela usang,
merah, jingga, kuning, hijau,
biru, indigo, ungu,
jadi peneman,
beri cahaya,
beri harapan.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
tak tanggung rasa,
resah gelisah,
silih rasa.
kurenung luar jendela,
hujan bertali arus,
bak tangis,
bak sendu hatiku.
mungkinkah begini?
mengapa?
kenapa?
bila kujengah,
jendela usang,
merah, jingga, kuning, hijau,
biru, indigo, ungu,
jadi peneman,
beri cahaya,
beri harapan.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Saturday, 19 November 2011
MEMORI
redahi hutan semak,
tak hirau lintah pacat,
peluh jerih tiada apa,
kerna riang tawa,
sama teman saudara.
lompat tali konda kondi,
teng teng jua seremban,
isi lapang isi senggang,
indah nian tika itu,
tiada ketahuan sepi.
saat jiwa merdeka,
saat mimpi berputik,
dan kaki melangkah,
hati tinggal masih.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
tak hirau lintah pacat,
peluh jerih tiada apa,
kerna riang tawa,
sama teman saudara.
lompat tali konda kondi,
teng teng jua seremban,
isi lapang isi senggang,
indah nian tika itu,
tiada ketahuan sepi.
saat jiwa merdeka,
saat mimpi berputik,
dan kaki melangkah,
hati tinggal masih.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Sunday, 13 November 2011
YAKIN
tika sinar,
tampak diri,
bikin jiwa tenang,
hati tak mati,
kian segar,
berlagu riang.
saat itu,
daun hijau,
berbunga mekar,
bak musim panas,
kicau burung gembira,
indah nian.
tika yakin,
semat di dada,
percaya diri,
tiada ragu takut,
usir malu jauh,
kerna,
dirimu berharga.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Saturday, 12 November 2011
RIUH
lautan manusia,
ada riuh sorak,
hilai tawa,
anak kejaran,
penuh ragam laku.
pentas sana,
langkah tari,
iring lantunan suara,
senyum terukir,
tiap tika masa.
kelip terbangan,
balik riuh,
celah lautan manusia,
isi hati pasti.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
ada riuh sorak,
hilai tawa,
anak kejaran,
penuh ragam laku.
pentas sana,
langkah tari,
iring lantunan suara,
senyum terukir,
tiap tika masa.
kelip terbangan,
balik riuh,
celah lautan manusia,
isi hati pasti.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Thursday, 3 November 2011
RAPUH TENANG
kian rapuh,
jiwa tegar lesap,
hilang percaya,
pudar yakin,
tiupan angin bayu,
usir semangat tepian.
walau payah,
pasrah terima,
takdir ketentuan,
tak bisa ubah,
kerna diri basyar,
insan alpa,
tak kenal dek untung,
penuh noda dosa.
benar rapuh,
bikin tegar jiwa,
buat ubat hati,
kalbu kian tenang.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Wednesday, 2 November 2011
MALU
kadang muka tembok,
tahan seribu duga,
tabah seribu cita,
tongkah onak arus,
pakai topeng muka.
kecewa turut landa,
kerna sendi lemah,
tak upaya segala,
harapan tersisa,
kerna tak kuasa,
arus menggila,
takdir terusan.
dia dan topeng,
persis saudara,
bak buku temu ruas,
manakan menang,
jua tak kalah,
usah pasti.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
tahan seribu duga,
tabah seribu cita,
tongkah onak arus,
pakai topeng muka.
kecewa turut landa,
kerna sendi lemah,
tak upaya segala,
harapan tersisa,
kerna tak kuasa,
arus menggila,
takdir terusan.
dia dan topeng,
persis saudara,
bak buku temu ruas,
manakan menang,
jua tak kalah,
usah pasti.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Sunday, 30 October 2011
SANGSI
kadang sangsi,
bikin jiwa lara,
sangsi pada takdir,
sangsi pada sahabat,
jua lawan seteru,
hati sadis pedih.
kerna tak percaya,
kerna tak upaya,
depan mata,
terkadang tipu,
hanya ilusi,
mungkin fantasi.
angkara sangsi,
dia tak bahagia,
jiwa sengsara,
kalbu terhiris,
lahir dendam kesumat,
sepi sendiri.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
bikin jiwa lara,
sangsi pada takdir,
sangsi pada sahabat,
jua lawan seteru,
hati sadis pedih.
kerna tak percaya,
kerna tak upaya,
depan mata,
terkadang tipu,
hanya ilusi,
mungkin fantasi.
angkara sangsi,
dia tak bahagia,
jiwa sengsara,
kalbu terhiris,
lahir dendam kesumat,
sepi sendiri.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Friday, 28 October 2011
SEPI
kadang sendiri,
indah terasa,
angin menyapa,
awan memutih,
terasa permai,
terasa mulus.
sendiri bukan sepi,
hati bunga riang,
penuh harapan,
ada sinar,
ada percik api,
dunia malap terang,
tiada duka dusta.
namun,
bisa bunuh jiwa,
kerna lawan sepi.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
indah terasa,
angin menyapa,
awan memutih,
terasa permai,
terasa mulus.
sendiri bukan sepi,
hati bunga riang,
penuh harapan,
ada sinar,
ada percik api,
dunia malap terang,
tiada duka dusta.
namun,
bisa bunuh jiwa,
kerna lawan sepi.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Wednesday, 26 October 2011
SERI
seri pagi,
seri muka,
tak kunjung tiba,
kerna penuh noda,
kerna gelumang dosa.
sedang mergastua riang,
kicauan terbang,
rezeki dicari gali,
dia termenung masih,
adakah sinar?
di balik jeriji,
sesal tak sudah,
sedetik amarah,
bertahun sengsara,
terpenjara sepi,
depan tak pasti.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
seri muka,
tak kunjung tiba,
kerna penuh noda,
kerna gelumang dosa.
sedang mergastua riang,
kicauan terbang,
rezeki dicari gali,
dia termenung masih,
adakah sinar?
di balik jeriji,
sesal tak sudah,
sedetik amarah,
bertahun sengsara,
terpenjara sepi,
depan tak pasti.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Saturday, 22 October 2011
NYAWA
andai kau tahu,
andai kau rasa,
seksa derita.
namun,
jauh bagimu,
abstrak nian,
tak bisa bayang,
kerna tak tampak.
justeru,
seksa si polan,
bak drama,
tak jejas apa,
kerna bukan kita.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Saturday, 8 October 2011
SINARAN
andai bertemu,
kau persis bintang,
bersinar kelip,
sirna mata kupandang.
namun,
telinga dengar,
mata lihat,
aksara-aksara,
jatuh ke hati.
adakah mungkin,
pertemuan itu,
sedang,
diri basyar hina.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
kau persis bintang,
bersinar kelip,
sirna mata kupandang.
namun,
telinga dengar,
mata lihat,
aksara-aksara,
jatuh ke hati.
adakah mungkin,
pertemuan itu,
sedang,
diri basyar hina.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Tuesday, 4 October 2011
BENCI
benci dendam kesumat,
duka lara tiada sudah,
kerna hati pecah,
hancur kecai berderai,
tak bisa cantum,
masih carik selerak.
benci bukan pinta,
terkadang kerna kawan,
sering kerna lawan,
sungguh diri insan,
payah amat tuk lupa,
derita sengsara terasa jua,
bikin panas bara,
mungkinkah sejuk,
bak lava beku.
kata menikam bak sembilu,
hati derai bak kaca,
sungguh diri bukan nabi,
tak sempurna mulus.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Friday, 30 September 2011
LURUS
lurus tak bengkok,
bak sinar mentari,
pancar tembus jendela,
sinar terik beri hangat.
umpama sinar bulan,
di malam hitam pekat,
ia bercahaya,
nur warnai malam,
indah nian,
sedang mergastua lena.
bulan dipagar bintang,
berkelip sinar,
kedipan tak pudar,
sosok mata pandang,
tak bisa ragui,
kerlipan menikam sukma.
sedang cahaya lurus,
tembus ke kalbu,
moga nur ketemu jua.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Tuesday, 27 September 2011
DHUHA
fajar menyinsing,
sinar dhuha muncul,
burung tebar sayap,
terbang kicau riang,
mergastua tebaran merata.
dan sepasang kaki,
langkah deras laju,
hambat singkat masa,
dunia dikejar tak henti.
sekali lepas lelah,
terlihat seorang tua,
lena di bangku kayu,
kerehatan panjang enak,
andai dia upaya,
bangku pasti miliknya.
dhuha tak tunggu siapa,
sampai masa,
ia melangkah,
perlahan lalu pergi,
sedang ada belum celik,
lena diulit mimpi.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Monday, 26 September 2011
TOPENG PURA
kepuraan,
bak kekura balik cengkerang,
bak pemain topeng,
balik senyum badut,
tak tampak duka.
hati bisa kata ya,
namun akal menidak,
lalu anggota khilaf,
bukan dambaan harapan,
nafsu atasi segala,
sungguh realiti tak mudah.
kadang jiwa berantakan,
kenapa perlu begitu,
walhal pegangan telus,
walhal pendirian utuh,
kerna kau insan.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
bak kekura balik cengkerang,
bak pemain topeng,
balik senyum badut,
tak tampak duka.
hati bisa kata ya,
namun akal menidak,
lalu anggota khilaf,
bukan dambaan harapan,
nafsu atasi segala,
sungguh realiti tak mudah.
kadang jiwa berantakan,
kenapa perlu begitu,
walhal pegangan telus,
walhal pendirian utuh,
kerna kau insan.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Sunday, 25 September 2011
BEDA KITA
caraku caramu,
beda tak sama,
pendirianku utuh,
pendirianmu teguh,
manakan sekali,
berganding tak bisa,
rambut sama hitam,
hati lain beda.
namun,
kita insan,
terkadang,
aku perlumu,
kau mahuku,
beda bukan pemisah,
beda bukan musuh,
kerna kita unik,
kerna kita sahabat,
kerna kita saudara.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
beda tak sama,
pendirianku utuh,
pendirianmu teguh,
manakan sekali,
berganding tak bisa,
rambut sama hitam,
hati lain beda.
namun,
kita insan,
terkadang,
aku perlumu,
kau mahuku,
beda bukan pemisah,
beda bukan musuh,
kerna kita unik,
kerna kita sahabat,
kerna kita saudara.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Saturday, 24 September 2011
SORAK TERIAK
dalam riuh,
sorak teriak,
berhambat lari,
sakan berebut,
laungan kian kuat,
semangat nian.
titis peluh basah,
tak dihirau kisah,
kerna matlamat pasti,
takkan menyerah,
takkan beralah,
biar putih tulang,
jangan putih mata,
kerna maruah jadi taruhan.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
sorak teriak,
berhambat lari,
sakan berebut,
laungan kian kuat,
semangat nian.
titis peluh basah,
tak dihirau kisah,
kerna matlamat pasti,
takkan menyerah,
takkan beralah,
biar putih tulang,
jangan putih mata,
kerna maruah jadi taruhan.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Friday, 23 September 2011
PRIORITI
itu prioriti,
ini pilihan,
sana habuan,
sini ganjaran,
mana-mana indah,
mana-mana sengsara.
justeru,
prioriti apa?
prioriti mana?
menanti embun,
menanti teduh,
kerna,
penantian akhir pasti.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Wednesday, 21 September 2011
TERABUR
terkadang,
terabur kata,
patah dihambur,
tiada maksud,
tiada sebab,
hanya kerna,
pantasnya masa.
namun,
mata melihat,
telinga menadah,
tak bisa tipu,
bait kata dikenang,
diimbau kenangan,
bikin jiwa lara,
bikin hati benci.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
terabur kata,
patah dihambur,
tiada maksud,
tiada sebab,
hanya kerna,
pantasnya masa.
namun,
mata melihat,
telinga menadah,
tak bisa tipu,
bait kata dikenang,
diimbau kenangan,
bikin jiwa lara,
bikin hati benci.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Sunday, 18 September 2011
BIASA
biasa bagiku,
janggal bagimu,
tak apa bagiku,
amarah bagimu,
kerna,
kita beza tak sama.
ku suka ini,
kau suka itu,
mana mungkin bahagia,
mana mungkin suka,
bak sembilu menikam kalbu,
kian lama kian parah.
arakian,
kau caramu,
ku caraku.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
janggal bagimu,
tak apa bagiku,
amarah bagimu,
kerna,
kita beza tak sama.
ku suka ini,
kau suka itu,
mana mungkin bahagia,
mana mungkin suka,
bak sembilu menikam kalbu,
kian lama kian parah.
arakian,
kau caramu,
ku caraku.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
SOAL HATI
soal hati,
sukar ditafsir,
badai lalu,
ombak menderu,
angin simpang siur,
bikin jiwa sesak,
rapuh punah segala.
soal hati,
dia punya jiwa,
setegar kubu,
tinggi melangit,
dalam rahsia,
tebal yakin pasti.
namun,
halangan ada masih,
kerna dia,
kerna soal hatinya,
tak putus-putus.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
sukar ditafsir,
badai lalu,
ombak menderu,
angin simpang siur,
bikin jiwa sesak,
rapuh punah segala.
soal hati,
dia punya jiwa,
setegar kubu,
tinggi melangit,
dalam rahsia,
tebal yakin pasti.
namun,
halangan ada masih,
kerna dia,
kerna soal hatinya,
tak putus-putus.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Friday, 16 September 2011
SEMANGAT
terkadang,
semangat punah,
lari hilang lesap,
balik balam cahaya,
tampak bayang cuma,
bikin jiwa rapuh.
ia mangkin segala,
tanpa semangat,
diri terkapai,
hanyut di samudera,
tangan mohon dicapai,
sedang diri berenang,
rentas arus ombak,
mungkin lemas,
harap ke tebing selamat.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
semangat punah,
lari hilang lesap,
balik balam cahaya,
tampak bayang cuma,
bikin jiwa rapuh.
ia mangkin segala,
tanpa semangat,
diri terkapai,
hanyut di samudera,
tangan mohon dicapai,
sedang diri berenang,
rentas arus ombak,
mungkin lemas,
harap ke tebing selamat.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Thursday, 15 September 2011
DENYUT
masih terasa,
denyut semalam,
sakit kepalang,
kiri kanan,
jauh nian tuk selesa.
bukan pinta,
apatah suka,
mungkin ujian kaffarah,
siapa tahu,
siapa mengerti,
itu terbaik mungkin.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
denyut semalam,
sakit kepalang,
kiri kanan,
jauh nian tuk selesa.
bukan pinta,
apatah suka,
mungkin ujian kaffarah,
siapa tahu,
siapa mengerti,
itu terbaik mungkin.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Friday, 9 September 2011
JAWAPAN
sering ku tanya,
kepingin tahu,
terawang pikir,
seakan burung,
cari jalan,
pulang ke sarang.
namun sarangku,
tiada ketemu,
tiada jawapan pasti,
tiada tahu,
tunggu noktah cuma.
.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
kepingin tahu,
terawang pikir,
seakan burung,
cari jalan,
pulang ke sarang.
namun sarangku,
tiada ketemu,
tiada jawapan pasti,
tiada tahu,
tunggu noktah cuma.
.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Thursday, 1 September 2011
Kerna Aku Insan
kerna aku insan,
lupa leka alpa,
lena diulit mimpi,
indah beradu,
ilusi dunia.
kerna aku insan,
mencari,
kembara,
perhati,
tak kan sudah.
kerna aku insan,
justeru,
maafkan aku.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
lupa leka alpa,
lena diulit mimpi,
indah beradu,
ilusi dunia.
kerna aku insan,
mencari,
kembara,
perhati,
tak kan sudah.
kerna aku insan,
justeru,
maafkan aku.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Monday, 29 August 2011
LEBARAN
ikhlas senyum terukir,
tawa suka ria,
hati jiwa puas,
gembira nian,
kerna kemenangan indah.
sungguh,
seisi alam merai,
langit gemerlapan,
burung bersiulan,
si kecil berlari riang,
'esok raya' jadi teriakan,
ayah ibu seronok kepalang,
rahmat Ilahi sentiasa.
juadah aneka,
hiasan pelbagai,
ziarah jalin hubungan,
jauh didekat rapat,
khilaf ditinggal jauh,
huluran tangan bersambut jua,
bikin senyum lebar.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
tawa suka ria,
hati jiwa puas,
gembira nian,
kerna kemenangan indah.
sungguh,
seisi alam merai,
langit gemerlapan,
burung bersiulan,
si kecil berlari riang,
'esok raya' jadi teriakan,
ayah ibu seronok kepalang,
rahmat Ilahi sentiasa.
juadah aneka,
hiasan pelbagai,
ziarah jalin hubungan,
jauh didekat rapat,
khilaf ditinggal jauh,
huluran tangan bersambut jua,
bikin senyum lebar.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Saturday, 27 August 2011
Ramadhan Syawal
setahun sekali,
dia datang,
dia berangkat lalu,
walhal diri terkontang masih,
namun ku pasrah,
sampai masa tika,
kau pergi jua.
dan datang lebaran,
sujud syukur atas tiba,
tanda menang,
hadiah tabah,
tarbiah Ramadhan usai sudah,
semoga berkat milikmu.
perginya si dia,
datang si dia lain,
patah tumbuh,
hilang berganti,
namun dikau tiada dua,
semoga ketemu lagi.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Monday, 22 August 2011
SUKA
tika hati bunga riang,
dunia bak ana yang punya,
jiwa berlagu,
resah ketepian,
bikin hidup indah amat.
namun,
lekuk atas,
kan kembali bawah,
tanpa kira,
bak petik jari,
semua berubah,
dunia berputar,
bertukar arah.
justeru,
sederhana jadi amalan,
kerna,
itu sebaik insan.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
dunia bak ana yang punya,
jiwa berlagu,
resah ketepian,
bikin hidup indah amat.
namun,
lekuk atas,
kan kembali bawah,
tanpa kira,
bak petik jari,
semua berubah,
dunia berputar,
bertukar arah.
justeru,
sederhana jadi amalan,
kerna,
itu sebaik insan.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Thursday, 18 August 2011
REALITI lawan FANTASI
beza amat,
manakan sama,
satu depan mata,
satu berselindung diri,
tiada kan serupa.
dihijab fantasi jiwa bahagia,
terkadang tambah duka,
realiti jua tak seindah mimpi,
namun terkadang mencuit hati,
sukar sekali temui pemutus.
fantasi jua realiti,
justeru sama saja,
biar diri terawang-awang,
kaki berpijak di dunia nyata.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Sunday, 14 August 2011
UKHWAH
ukhwah indah,
tika bersama,
bahagia jiwa,
senda gurau,
gelak tawa,
jalinan persahabatan.
kala suria memancar,
senyum melebar,
sama riang ria.
kala duka,
hati resah,
sama berganding,
sama memimpin.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
tika bersama,
bahagia jiwa,
senda gurau,
gelak tawa,
jalinan persahabatan.
kala suria memancar,
senyum melebar,
sama riang ria.
kala duka,
hati resah,
sama berganding,
sama memimpin.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Friday, 12 August 2011
PERJUANGAN
deretan manusia,
bak semut hitam,
himpun berarak,
laung semangat perjuangan,
kerna itu hak mereka,
buat generasi anak tercinta.
poster merata,
"Hak kami jangan ditidakkan!"
"Ini hak kami!"
buat sedarkan,
telinga yang pekak,
tak bisa dengar,
mata dibutakan,
walau laungan depan mata.
dan mereka,
terus bergerak,
kerna mereka yakin,
pasti akan visi,
azimat perjuangan.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Tuesday, 9 August 2011
BULAN MULIA
bulan berkah,
bikin jiwa-jiwa sayu,
kepingin dekati Dia,
bulan ampunan,
seribu bulan layaknya.
bulan ganjaran,
hati keras terpukul,
tambah hiba hati lembut,
sungguh dikau,
suatu anugerah.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
SALAH
khilaf mana-mana,
apa jua bikinmu,
khilaf tampak,
ekor mata perhati,
tiap gerak geri,
sorok tak bisa.
khilaf undang nestapa,
undang fitnah umpat,
turut sama tuduhan,
bak makan daging saudara,
jijik amat.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Sunday, 7 August 2011
BODOH
madah bicara,
cerminan diri,
tersasul merapu,
patah-patah kata,
undang hilai tawa.
bodohkah itu?
nukilan;
cerminan diri,
tersasul merapu,
patah-patah kata,
undang hilai tawa.
bodohkah itu?
atau hanya,
cetus tawa,
bikin jiwa gembira,
mulut lengkung bawah,
tanda insan berhati,tanda kita manusia.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Friday, 5 August 2011
FITNAH
Firman Allah bermaksud: “Wahai orang yang beriman, jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidik (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum dengan perkara tidak diingini, dengan sebab kejahilan kamu (mengenainya) sehingga menyebabkan kamu menyesali perkara yang kamu lakukan.” (Surah al-Hujurat, ayat 6)
sayup-sayup dengar,
si polan buat itu ini,
rancak si pencerita,
telinga menadah ikut lena,
hati percaya kelabu mata.
mudah amat,
tabur kata,
bak beri itik makan,
mana sesal,
mana maruah,
asal hati puas,
bikin tandus jiwa.
ibarat kayu api,
bakar diri sendiri,
nyalakan lagi,
kelak kau mengerti.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
TUAH
orang kata,
tuah ayam,
di kaki tampak,
nasib insan,
bagai roda,
terkadang bawah,
terkadang atas,
tangis tawa suka duka,
resmi pentas dunia.
kata orang,
tuah insan siapa tahu,
hanya Dia.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Wednesday, 3 August 2011
SUARA
Daripada Abu Ummah diceritakan bahawa Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Barang siapa yang membelai kepala anak yatim kerana Allah SWT, maka baginya kebaikan yang banyak daripada setiap rambut yang diusap. Dan barang siapa yang berbuat baik kepada anak yatim perempuan dan lelaki, maka aku dan dia akan berada di syurga seperti ini, Rasulullah SAW mengisyaratkan merenggangkan antara jari telunjuk dan jari tengahnya.” (Hadis riwayat Ahmad)
kerap kudengar,
suara halus,
tagih kasih,
minta sayang,
kerna sepi,
kerna butuh insan.
suara kecil,
dipandang enteng,
kerna diri,
tiada uang,
tiada siapa,
sedang derita,
milik dia.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
kerap kudengar,
suara halus,
tagih kasih,
minta sayang,
kerna sepi,
kerna butuh insan.
suara kecil,
dipandang enteng,
kerna diri,
tiada uang,
tiada siapa,
sedang derita,
milik dia.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Saturday, 30 July 2011
RIANG
hari ini,
bernyanyi riang,
gelak tawa,
gurau senda,
tiada resah,
gundah menyepi lalu.
hari esok,
tiada ketahuan,
mungkin duka,
tangisan jadi teman,
mungkin tersenyum masih,
tiada pasti,
tiada gerenti.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
bernyanyi riang,
gelak tawa,
gurau senda,
tiada resah,
gundah menyepi lalu.
hari esok,
tiada ketahuan,
mungkin duka,
tangisan jadi teman,
mungkin tersenyum masih,
tiada pasti,
tiada gerenti.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Friday, 29 July 2011
SECEBIS MADAH
bukan aku selayaknya,
kerna aku bukan pujangga,
kerna tiada puitis,
jua tiada rima,
tiada apa.
cuma,
aku pemerhati,
pencatat penukil,
kisah dunia,
kisah manusiawi.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
kerna aku bukan pujangga,
kerna tiada puitis,
jua tiada rima,
tiada apa.
cuma,
aku pemerhati,
pencatat penukil,
kisah dunia,
kisah manusiawi.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Wednesday, 27 July 2011
PUSING
kiri kanan,
depan belakang,
kepala pusing,
leher menjenguk,
situ sana sini.
dunia indah,
aneka ragam,
aneka warna,
bermacam rasa,
tiada henti,
sampai tiba noktah.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
depan belakang,
kepala pusing,
leher menjenguk,
situ sana sini.
dunia indah,
aneka ragam,
aneka warna,
bermacam rasa,
tiada henti,
sampai tiba noktah.
nukilan;
Cenderawasih Hijau
Tuesday, 26 July 2011
PENGEMIS TUA
mohon simpati,
mohon erti,
mata derita sayu,
kasih dipohon dirayu.
seringgit jadi pengubat,
buat alas perut keroncong,
tiada apa terucap,
kerna itu takdir,
bukan pinta akhiran begitu.
dia yang melihat,
tak mampu buat apa,
cuma seringgit jadi taruhan.
nukilan:
Cenderawasih Hijau
SEMPURNA
tak mudah tuk sempurna,
kerna tiada apa,
jua siapa sempurna,
kerna kita insan alpa.
kata diluah,
perilaku cara,
tak seindah mimpi,
tak sehalus buih,
sempurna hanya kata.
justeru,
apakah sempurna itu?
nukilan:
Cenderawasih Hijau
kerna tiada apa,
jua siapa sempurna,
kerna kita insan alpa.
kata diluah,
perilaku cara,
tak seindah mimpi,
tak sehalus buih,
sempurna hanya kata.
justeru,
apakah sempurna itu?
nukilan:
Cenderawasih Hijau
Monday, 11 July 2011
KAU YANG BERNAMA HATI
andai terusik,
luka lama belum sembuh,
parut ada masih,
luka baru gores hati,
bikin jiwa rapuh.
hati sakit,
bak dihiris sembilu,
bak dipanah busur,
ibarat tusukan duri,
semangat kian punah.
hati raja badan,
andai rosak,
hancur binasa,
punah ranah,
musnah segala.
nukilan:
Cenderawasih Hijau
luka lama belum sembuh,
parut ada masih,
luka baru gores hati,
bikin jiwa rapuh.
hati sakit,
bak dihiris sembilu,
bak dipanah busur,
ibarat tusukan duri,
semangat kian punah.
hati raja badan,
andai rosak,
hancur binasa,
punah ranah,
musnah segala.
nukilan:
Cenderawasih Hijau
Saturday, 9 July 2011
PESTA
pesta muda mudi,
penuh ragam,
banyak laku.
pesta muda mudi,
omongan jadi teman,
jua hilai suka tawa,
pecah hening malam.
pesta muda mudi,
erat hubungan,
dari mata,
jatuh ke hati.
nukilan:
Cenderawasih Hijau
penuh ragam,
banyak laku.
pesta muda mudi,
omongan jadi teman,
jua hilai suka tawa,
pecah hening malam.
pesta muda mudi,
erat hubungan,
dari mata,
jatuh ke hati.
nukilan:
Cenderawasih Hijau
Thursday, 7 July 2011
SENYUM
bikin jiwa bergetar,
hati rawan jadi riang,
minda runsing jadi tenang,
tanda insaniah manusia.
senyum bukan mainan,
bukan tipu daya,
manusia bertopeng haiwan,
licik perdaya mangsa.
senyum mu,
seikhlas hati,
kerna kita insan.
nukilan:
Cenderawasih Hijau
PATUNG BERUANG
patung beruang,
milik si kecil,
dikendong sana sini,
bak teman setia,
diusap penuh kasih,
ciuman tanda sayang.
si kecil naif,
tiada ketahuan,
erti hidup erti dunia,
senyum tawa tak lekang,
sampai akhir hendaknya.
nukilan:
Cenderawasih Hijau
milik si kecil,
dikendong sana sini,
bak teman setia,
diusap penuh kasih,
ciuman tanda sayang.
si kecil naif,
tiada ketahuan,
erti hidup erti dunia,
senyum tawa tak lekang,
sampai akhir hendaknya.
nukilan:
Cenderawasih Hijau
BUDI
bikin hati jatuh,
kerna budi,
kerna hati.
budi baik,
baik imbalan,
untung dunia,
di sana bahagia.
tak bisa sentuh,
jua tak tampak,
hanya hati,
bisa rasa,
bisa faham,
bisa kenang.
nukilan:
Cenderawasih Hijau
kerna budi,
kerna hati.
budi baik,
baik imbalan,
untung dunia,
di sana bahagia.
tak bisa sentuh,
jua tak tampak,
hanya hati,
bisa rasa,
bisa faham,
bisa kenang.
nukilan:
Cenderawasih Hijau
JATUH
sakit amat,
jatuh lagi,
tertusuk hati,
dadaku sesak.
pedih nian,
kerna,
dari mata,
jatuh ke hati,
bikin ku bingung.
gedebuk jatuh,
harus bangkit,
alpa jangan.
nukilan:
Cenderawasih Hijau
Subscribe to:
Posts (Atom)