CERITA

Daku tukang cerita,
bukan penyair pujangga,
melakar kisah keliling,
mengukir rasa hati,
perhati lagak manusiawi,
sini coretku.


Aku basyar cuma,
terkadang khilaf,
tak bisa sempurna,
bukan ratu dunia,
hidup sempurna segala,
pena teman tika sendiri.


Ku perlu pengertian,
ku mencari faham,
apa terjadi bukan fantasi,
walau senang diulik mimpi,
ku pasrah segala.


nukilan;
Cenderawasih Hijau

API BENCI

Tika api marak,
meluap rasa benci,
hati  bengkak parah,
bak dihiris sembilu,
lidah pahit terasa,
bak mengemam hempedu,
sedarlah duhai jiwa.


Kerna kita insan, 
kita punya rasa,
sakit saat diluka,
hingga marak api,
bakar sukma hati,
tak daya nampak,
mana kaca permata.


Meski kita basyar,
punya gaya sendiri,
kita hamba masih,
tepuk dada tanyalah,
tuk marakkan api,
atau padamkan saja,
meski bisa benci,
ruang ada tuk maaf.


nukilan;
Cenderawasih Hijau 

PUTUSKAN

Putuskan saja,

teriak ke langit,

bisikkan pada bayu,

riakkan air bening,

kerna hidup,

kerna impian,

itu pilihmu,

ikut hendakmu,

dipendam tak bisa,

kelak merana jiwa,

lara peneman setia.

nukilan;

Cenderawasih Hijau

MIMPI

Peluh mengalir deras,
dada terasa sesak,
dan kepala berat,
berantakan fikiran,
umpama benar,
bak realiti lakunya,
sedang mimpi cuma,
mainan syaitan semata.

nukilan;
Cenderawasih Hijau

HENING MALAM

(peduli Syria & Palestin)


Kala mergastua ketiduran,
unggas enggan melebar sayap,
tika mentari melabuh sinar,
sedang rembulan bercahaya indah,
sepasang mata celik masih,
merenung redup si anak,
lena dibuai mimpi di awangan,
adakah esok milikmu?
harapan masih bersisa.



nukilan;
Cenderawasih Hijau

LUAHAN JIWA

kian tambah usia,
kian berat jiwa,
meratap rintih,
pohon inspirasi,
pohon jiwa tenang.


hidup berarus ombak,
tak bisa lari,
kerna dugaan pasti,
kerna jalan berliku,
onak duri merata,
belenggu jiwa terasa.


namun jiwa cekal,
semangat utuh,
pergantungan padaNya,
hasbunallah wanikmal wakil,
peneman sentiasa.


Nukilan;
Cenderawasih Hijau

BALASAN TUK SAJAK "NUR" =)

NUR

Benar nur tak kunjung,
andai diri tak buat apa,
andai berpeluk tubuh,
andai bersandar enak,
nur tak bisa jelma.


Tika nur menyinar,
jiwa sarat kian ringan,
sengsara mengusir lalu,
kerna sedar,
hakikat diri,
basyar hina cuma.



nukilan;
Cenderawasih Hijau

NUR

Benar nur tak kunjung,
andai diri tak buat apa,
andai berpeluk tubuh,
andai bersandar enak,
nur tak bisa jelma.


Tika nur menyinar,
jiwa sarat kian ringan,
sengsara mengusir lalu,
kerna sedar,
hakikat diri,
basyar hina cuma.



nukilan;
Cenderawasih Hijau

PERSADA =)

Di persada ini,
aku bertatih,
aku berjalan berlari,
kejar sebuah ketidakpastian,
terkadang aku terjatuh,
bangkit sendiri,
sedang luka kian parah.


jiwa terasa hambar,
omongan kosong jadi tadahan,
usah dijaja begitu rupa,
kerna kita sama saja,
basyar yang hina,
tiada yang sempurna.


terkadang diri letih,
tiada temu destinasi,
sedang kaki kian lembik,
langkah kian lesu,
menanti rebah,
menanti tersadung,
mungkin ada tangan dihulur,
tak kurang mencebik tertawa,
kerna kita basyar.


nukilan;
Cenderawasih Hijau

SALAH SANGKA

bila salah sangka merasuk,
tak ada harmoni,
tak ada ceria,
kerna prasangka,
kerna dengki khianat,
bikin jiwa merana,
bikin tak percaya sesama.


walau rambut sama hitam,
hati lain-lain rupanya,
tak bisa tilik,
tak bisa dierti,
apa dalam benakmu,
apa dalam benakku,
salah sangka menang jua.


kita hanya basyar,
tak sempurna,
tak bisa hidup sendiri,
justeru bertabahlah.


nukilan;
Cenderawasih Hijau