Keunggulan cinta dari sinar mata
Yang bergelora
Hati ditaman berbunga
Satu impian satu harapan
Sudah pasti ada sebaliknya
Satu rahsia
Engkau di mataku adalah cahaya
Perjalanan ku
Terang menyuluh segala
Yang tersembunyi
Lama kucari
Sudah pasti ada jawapannya
Kemungkinan itu
Datang hampir senja sedang aku
Merangkak dan kehausan cinta itu
Kau hulur tangan mu
Membawa ku ke atas semula
Berdoalah aku kesyukuran
Tercantum cinta jadi satu
Biar ku tebus segalanya
Agar di teman cinta yang suci itu
Wednesday, 20 May 2015
NUR NILAM SARI (AWIE)
Pinjamkan sinarmu Nur Nilam Sari
Buatku merempuhi malam
Kabus berlabuh bagaikan awan
Mengaburi penglihatan
Menyekat maksud di sempadan
Redup yang ku pasangkan angan
Sekadar berhasrat
Berlindung dalam lena
Pejamkan mata untuk
Ku lupakan sengsara
Berapi kerdipan
Melaraskan jiwa
Menyusuk ke arah asalku
( korus )
Senyumanmu satu azimat
Buat diriku yang hina
Manusia terpinggir hidup melara
Tak pernah kenal erti bahagia
Namun ku masih gembira
Bagiku rahmat semuanya
Oh mungkin kalau nasib ku berbeza
Aku tak mampu
Menilaikan dikau
Aku berani
Berani aku
Katakan dirimu itu
Dewi kayangan
Buatku merempuhi malam
Kabus berlabuh bagaikan awan
Mengaburi penglihatan
Menyekat maksud di sempadan
Redup yang ku pasangkan angan
Sekadar berhasrat
Berlindung dalam lena
Pejamkan mata untuk
Ku lupakan sengsara
Berapi kerdipan
Melaraskan jiwa
Menyusuk ke arah asalku
( korus )
Senyumanmu satu azimat
Buat diriku yang hina
Manusia terpinggir hidup melara
Tak pernah kenal erti bahagia
Namun ku masih gembira
Bagiku rahmat semuanya
Oh mungkin kalau nasib ku berbeza
Aku tak mampu
Menilaikan dikau
Aku berani
Berani aku
Katakan dirimu itu
Dewi kayangan
TEGUH (AMY SEARCH)
Segalanya sudah bermula
Ku hanyut dalam arus dunia
Hanya kerna pengertian
Engkau menanti
Terlupa janji-janji indah
Bila hidup semakin berubah
Mengejar kekayaan
Kau kutinggalkan
Maaf sayang, oh sayang
Kelam hatiku ini
Bila bersama kita sengsara
Tanpa harta
Oh sayang, oh sayang
Tergoda jiwaku ini
Pada tipu perdaya yang menanti
Hinggakan luntur wajah kasihmu
Di wajahku
Menduakanmu kau tersiksa
Menahan perit dalam setia
Engkau menghitung segala hari
Tanpa benci dan sakit hati
Betapa teguh
Bergetar bibir memanggilku
Kekayaan akan hilang
Biar bertahun dikumpulkan
Perjalanan ini amat jauh
Untuk mencari cinta
Kekesalan yang kurasa
Memaksa aku kembali
Memohon belas darimu
Andai ada kasihmu
Engkau hukumlah aku menanti
Dengan relanya kutanggung semua
Berikan aku
Rahsia keteguhan cintamu
Engkau hukumlah aku menanti
Dengan relanya kutanggung semua
Berikan aku
Rahsia keteguhan cintamu
Berikan aku
Rahsia keteguhan cintamu
Ku hanyut dalam arus dunia
Hanya kerna pengertian
Engkau menanti
Terlupa janji-janji indah
Bila hidup semakin berubah
Mengejar kekayaan
Kau kutinggalkan
Maaf sayang, oh sayang
Kelam hatiku ini
Bila bersama kita sengsara
Tanpa harta
Oh sayang, oh sayang
Tergoda jiwaku ini
Pada tipu perdaya yang menanti
Hinggakan luntur wajah kasihmu
Di wajahku
Menduakanmu kau tersiksa
Menahan perit dalam setia
Engkau menghitung segala hari
Tanpa benci dan sakit hati
Betapa teguh
Bergetar bibir memanggilku
Kekayaan akan hilang
Biar bertahun dikumpulkan
Perjalanan ini amat jauh
Untuk mencari cinta
Kekesalan yang kurasa
Memaksa aku kembali
Memohon belas darimu
Andai ada kasihmu
Engkau hukumlah aku menanti
Dengan relanya kutanggung semua
Berikan aku
Rahsia keteguhan cintamu
Engkau hukumlah aku menanti
Dengan relanya kutanggung semua
Berikan aku
Rahsia keteguhan cintamu
Berikan aku
Rahsia keteguhan cintamu
MENITI TITIAN USANG (SEARCH)
kertas putih salju
ku coretkan kedukaan ku
hitam dan kelabu
adalah warna dalam hidup ku ooo...
kejutkanlah aku kawan aku sedang bermimpi
kejutkanlah aku yang sengsara dalam sepi
gementar kaki ku
meniti titian usang
berdegup jantung ku
apa dapat ku ke seberang huhu...
sambutlah tangan ku kawan aku takut tenggelam
sambutlah tangan ku kawan jurangnya sangat dalam
jurangnya sangat mengerikan
ramai yang telah kecundang
dia sedang menunggu
untuk memimpimku
di seberang sana
adanya cahaya
sambutlah tangan ku kawan aku takut tenggelam
sambutlah tangan ku kawan jurangnya sangat dalam
sambutlah tangan ku kawan aku takut tenggelam
sambutlah tangan ku kawan jurangnya sangat dalam
sambutlah tangan ku kawan aku takut tenggelam
sambutlah tangan ku kawan jurangnya sangat dalam
ku coretkan kedukaan ku
hitam dan kelabu
adalah warna dalam hidup ku ooo...
kejutkanlah aku kawan aku sedang bermimpi
kejutkanlah aku yang sengsara dalam sepi
gementar kaki ku
meniti titian usang
berdegup jantung ku
apa dapat ku ke seberang huhu...
sambutlah tangan ku kawan aku takut tenggelam
sambutlah tangan ku kawan jurangnya sangat dalam
jurangnya sangat mengerikan
ramai yang telah kecundang
dia sedang menunggu
untuk memimpimku
di seberang sana
adanya cahaya
sambutlah tangan ku kawan aku takut tenggelam
sambutlah tangan ku kawan jurangnya sangat dalam
sambutlah tangan ku kawan aku takut tenggelam
sambutlah tangan ku kawan jurangnya sangat dalam
sambutlah tangan ku kawan aku takut tenggelam
sambutlah tangan ku kawan jurangnya sangat dalam
AKU HANYA SERANGGA (BPR)
Mengapa aku tak dapat melupakanmu
Antara perjalanan
Suci menangkap waktu
Membuat aku rindu (2X)
Bukannya aku tewas dalam perjuangan
Membelai impian
Sebentar tadi aku
Lihat sinar matamu (2X)
Meronai garis-garis kesetiaan
Semakin kelam dan amat panjang
Bagaimana aku hendak melupakanmu
Dalam keheningan pagi sering bertemu
Untuk esok biarlah ia berlalu
Lantas membuang mata fikirku
Dalam kenangan begitu payah melupakanmu
Mungkin untuk selama-lamanya
Jadilah aku pengingat yang setia
Setelah aku tahu
Aku hanya serangga
Di taman belantara (2X)
Antara perjalanan
Suci menangkap waktu
Membuat aku rindu (2X)
Bukannya aku tewas dalam perjuangan
Membelai impian
Sebentar tadi aku
Lihat sinar matamu (2X)
Meronai garis-garis kesetiaan
Semakin kelam dan amat panjang
Bagaimana aku hendak melupakanmu
Dalam keheningan pagi sering bertemu
Untuk esok biarlah ia berlalu
Lantas membuang mata fikirku
Dalam kenangan begitu payah melupakanmu
Mungkin untuk selama-lamanya
Jadilah aku pengingat yang setia
Setelah aku tahu
Aku hanya serangga
Di taman belantara (2X)
KALIMAH CINTA (AMY SEARCH)
Simpan diriku tersiksa
Nak kuluahkan ku gentar
Kekurangan ku terbongkar
Nak kuluahkan ku gentar
Kekurangan ku terbongkar
Sisimu umpama syurga
Peluang emas kujamah
Bahagia yang kucari awal dulu
Peluang emas kujamah
Bahagia yang kucari awal dulu
Aku
Insan yang terdampar
Yang tinggal menagih cinta
Insan yang terdampar
Yang tinggal menagih cinta
Terang dan terlindung
Di mana tempat nak kusinggah
Mengesanmu pasangan ditakdirkan
Di mana tempat nak kusinggah
Mengesanmu pasangan ditakdirkan
Kurempuh azab sengsara
Tak kisah asal bersua
Kau kasih penyeri jiwa
Pendorong kuhadapi hidup
Tak kisah asal bersua
Kau kasih penyeri jiwa
Pendorong kuhadapi hidup
Kau kasih isyarat jiwa
Ku meniti jalan yang lurus
Kau kasih isyarat jiwa
Pendorong kuhadapi hidup
Ku meniti jalan yang lurus
Kau kasih isyarat jiwa
Pendorong kuhadapi hidup
Mengenal erti cinta
Mengenal cinta tulus
Mengenal cinta tulus
SUDAH SAMPAI SINI (BPR)
Bermusim
Silih berganti bulan mentari
Pejam celik tak terasa aku
Sudah sampai sini
Sudah sampai sini
Silih berganti bulan mentari
Pejam celik tak terasa aku
Sudah sampai sini
Sudah sampai sini
Bergerak
Berlagu hanyalah seketika
Tinggal aku dalam kerugian
Dia pasti pegi
Dia terus pergi
Berlagu hanyalah seketika
Tinggal aku dalam kerugian
Dia pasti pegi
Dia terus pergi
Selagi terikat satu janji setia
Selagi itu tercatit kisah semua
Di sana kepastian akan menanti kita
Selagi itu tercatit kisah semua
Di sana kepastian akan menanti kita
Di situ tanda tanya
Di situ haluannya
Di situ tanda tanya
Di situ haluannya
Di situ haluannya
Di situ tanda tanya
Di situ haluannya
Antara kau aku ada satu rahsia
Pasti terbongkar di tarikh yang tersedia
Tersenyum dan menangis satu antara dua
Pasti terbongkar di tarikh yang tersedia
Tersenyum dan menangis satu antara dua
Selagi terikat satu janji setia
Selagi itu tercatit kisah semua
Di sana kepastian akan menanti kita
Selagi itu tercatit kisah semua
Di sana kepastian akan menanti kita
Bermusim
Silih berganti bulan mentari
Pejam celik tak terasa aku
Sudah sampai sini
Sudah sampai sini
Silih berganti bulan mentari
Pejam celik tak terasa aku
Sudah sampai sini
Sudah sampai sini
KEMBARA HATI EMAS (M. NASIR)
Berjalan di tanah gersang
Mentari mencekam dada
Debu-debu di jalanan
Menjadi teman setia
Mentari mencekam dada
Debu-debu di jalanan
Menjadi teman setia
Tiada lain tujuanku
Hati emas yang ku cari
Kisahnya di hujung dunia
Mengapa tak ku temui
Hati emas yang ku cari
Kisahnya di hujung dunia
Mengapa tak ku temui
Oh! terdengar suara halus
Bagai dengar dan menghilang
Katanya pulanglah oh! anakku
Ia tiada di sini
Bagai dengar dan menghilang
Katanya pulanglah oh! anakku
Ia tiada di sini
Kembara
Puas sudah ku mengembara
Ke mana perginya oh! cahaya
Mencari hati emas bukannya mudah
Di masa kini adakah kau peduli
Puas sudah ku mengembara
Ke mana perginya oh! cahaya
Mencari hati emas bukannya mudah
Di masa kini adakah kau peduli
Mungkinkah dikau miliki
Hati emas murni suci
Inginku menjadi sahabatmu
Hingga akhir hayat nanti
Hati emas murni suci
Inginku menjadi sahabatmu
Hingga akhir hayat nanti
Kembara
Puas sudah ku mengembara
Ke mana perginya oh! cahaya
Mencari hati emas bukannya mudah
Mungkin selamanya takkan aku temui
Puas sudah ku mengembara
Ke mana perginya oh! cahaya
Mencari hati emas bukannya mudah
Mungkin selamanya takkan aku temui
Sufi (Damasutra)
Sufi selangkah tirai kasihmu ku buka
Engkau serahkan cinta hingga dirimu tiada
Kasih sufi kau rela pilih derita di dunia
Biar rebah di hina kau tak berubah
Kau menguasai selautan
Yang tersembunyi di genggaman
Nafi dan isbat kau sandingkan
Sebagai tali pegangan
Sufi kau hilang di pandangan
Ada di dalam kenikmatan
Engkau dan dia pasti tidak akan terpisah
Andai tertutup tirai sufi
Yang terang tidak nampak terang
Inilah siksa menyakitkan sepanjang jalan
Inginku tempuh titianmu
Dari kekasih ke kekasih
Pengabdianku bersamamu kasih
Biar rebah di hina kau tak berubah
Engkau serahkan cinta hingga dirimu tiada
Kasih sufi kau rela pilih derita di dunia
Biar rebah di hina kau tak berubah
Kau menguasai selautan
Yang tersembunyi di genggaman
Nafi dan isbat kau sandingkan
Sebagai tali pegangan
Sufi kau hilang di pandangan
Ada di dalam kenikmatan
Engkau dan dia pasti tidak akan terpisah
Andai tertutup tirai sufi
Yang terang tidak nampak terang
Inilah siksa menyakitkan sepanjang jalan
Inginku tempuh titianmu
Dari kekasih ke kekasih
Pengabdianku bersamamu kasih
Biar rebah di hina kau tak berubah
Hanya Padamu (Qiara)
Hanya pada mu
Ku serahkan segalanya
Kau bertakhta di nurani
Anggun cinta mu abadi
Hanya pada mu
Pertama dan yang terakhir
Pohon cinta ku merendang
Disirami kasih suci
( korus )
Jiwa ku dipalu gemersik tak terkira
Hampir ku terlena dalam belaian mu
Cinta mu selembut sutera menjadi saksi kasih ku
Tiada dua hanyalah satu kau yang ku cintai
Sekelumit cinta sekurun kerinduan
Ku rempuhi ranjau duka
Membara sehangat api
Terhapus sepi di hati ku
Seulas bibir mu kelu tidak berkata
Namun ada sesuatu
Nurbisa dari mata mu
Terpancar cinta yang sejati
Awan yang berarak saujana membiru
Cerahlah wajah mu di rimba sendu ku
Menjadi hamparan cinta suci
Ku serahkan segalanya
Kau bertakhta di nurani
Anggun cinta mu abadi
Hanya pada mu
Pertama dan yang terakhir
Pohon cinta ku merendang
Disirami kasih suci
( korus )
Jiwa ku dipalu gemersik tak terkira
Hampir ku terlena dalam belaian mu
Cinta mu selembut sutera menjadi saksi kasih ku
Tiada dua hanyalah satu kau yang ku cintai
Sekelumit cinta sekurun kerinduan
Ku rempuhi ranjau duka
Membara sehangat api
Terhapus sepi di hati ku
Seulas bibir mu kelu tidak berkata
Namun ada sesuatu
Nurbisa dari mata mu
Terpancar cinta yang sejati
Awan yang berarak saujana membiru
Cerahlah wajah mu di rimba sendu ku
Menjadi hamparan cinta suci
Seribu Tahun Takkan Mungkin (BPR)
Di mata mu mencermin kan rindu
Di mata mu adalah kenyataan
Aku tenggelam dalam lautan kasih sayangmu
Tak mungkin akan ku lepaskan ikatan ini
Di mata mu adalah kenyataan
Aku tenggelam dalam lautan kasih sayangmu
Tak mungkin akan ku lepaskan ikatan ini
Mendung hitam adalah semalam
Silau mata dari kilauan cinta
Hati ku ini sayang tak mungkin berubah
Selagi kau berpegang teguh pada janji
Silau mata dari kilauan cinta
Hati ku ini sayang tak mungkin berubah
Selagi kau berpegang teguh pada janji
Setiap kata yang terucap
Setiap nada yang tercipta
Hanyalah untuk mu
Satu tak terpisah
Setiap nada yang tercipta
Hanyalah untuk mu
Satu tak terpisah
Seribu tahun takkan mungkin
Bisa menghuraikan sebuah
Cinta yang kau beri
Untuk diriku yang rindu
Bisa menghuraikan sebuah
Cinta yang kau beri
Untuk diriku yang rindu
ISTANA MENANTI (RAHIM MAAROF)
Langkah ini
Terasa terhenti-henti
Depan kelabu
Pedih memilu
Masa bukan lagi temanku
Masih jua
Aku mengharap cahaya
Biarpun terus
Meredah belukar
Pecahan kaca
Menusuk tubuh berdarah
Sakitnya tiada terkira
Istana menanti
Bertakhta hati
Berseri...
Istana menanti
Tempat kita
Pasti...
Getar jari-jemari
Bertaut pada harapan ini
Aku membilang hari
Apa akan datang hari
Ku nanti
Istana menanti
Pasti...
Taman Rashidah Utama (Wings)
Pertama kali kau ku cinta
Pertama kali ku diluka
Kini aku menjadi tanda
Sebuah kubur cinta
Ku berjalan di dalam hujan
Mencari api yang terpadam
Namun sudah sekian lama
Hanyalah gelap gelita
Sebagai satu kenangan
Ku ciptakan satu taman
Rashidah Utama
Sebuah kubur cinta
Ku berpijak nyata di sini
Tak tercapai bintang di langit
Ku siramkan airmata
Pada darah cinta
Sebagai hiasan taman ini
Rashidah Utama
Sebuah kubur cinta
Rashidah Utama
Sebuah kubur cinta
Biarkanlah aku di sini
Menjadi nisan cinta ini
Izikanlah aku mengenang
Diri mu oh... Sayang
Pertama kali ku diluka
Kini aku menjadi tanda
Sebuah kubur cinta
Ku berjalan di dalam hujan
Mencari api yang terpadam
Namun sudah sekian lama
Hanyalah gelap gelita
Sebagai satu kenangan
Ku ciptakan satu taman
Rashidah Utama
Sebuah kubur cinta
Ku berpijak nyata di sini
Tak tercapai bintang di langit
Ku siramkan airmata
Pada darah cinta
Sebagai hiasan taman ini
Rashidah Utama
Sebuah kubur cinta
Rashidah Utama
Sebuah kubur cinta
Biarkanlah aku di sini
Menjadi nisan cinta ini
Izikanlah aku mengenang
Diri mu oh... Sayang
HIJAB KEKASIH (M. NASIR)
Malai rinduku merintih kecintaan
Duduk termenung hanya bingung kerinduan
Walaupun jauh dari nyata kasih dan sayang
Kasih dan sayang telah lama kusatukan
Semua kasihku dalam gemala
Ke laut jawi 'kan kukirimkan sana
Duhai kasih hijabmu di sini
Masyur rupamu di mata kalbi ini
Berbaringan diusik rindu azali
Di manakah kekasih yang jauh dariku
Memakan debu... rindumu
Segenap nafasku melihat renunganmu
Wangi dan harum kau kekasih
Antara lamunan segala kalimahku ini
Siapa yang mengerti
Menghilang tahun kutahan dahaga
Setelah habis madah untuk sang puteri
Pautan kasih kukenal sendiri
Teringin ku melihat sebalik hijabmu
Wajah yang kupuja
Kekasih... lama sudah aku merindu
Larut nan denai larat nan damai
Haram kelamin untuk kita bercerai
Rasa kasih dan sayang dalam keredaanmu
Duduk termenung hanya bingung kerinduan
Walaupun jauh dari nyata kasih dan sayang
Kasih dan sayang telah lama kusatukan
Semua kasihku dalam gemala
Ke laut jawi 'kan kukirimkan sana
Duhai kasih hijabmu di sini
Masyur rupamu di mata kalbi ini
Berbaringan diusik rindu azali
Di manakah kekasih yang jauh dariku
Memakan debu... rindumu
Segenap nafasku melihat renunganmu
Wangi dan harum kau kekasih
Antara lamunan segala kalimahku ini
Siapa yang mengerti
Menghilang tahun kutahan dahaga
Setelah habis madah untuk sang puteri
Pautan kasih kukenal sendiri
Teringin ku melihat sebalik hijabmu
Wajah yang kupuja
Kekasih... lama sudah aku merindu
Larut nan denai larat nan damai
Haram kelamin untuk kita bercerai
Rasa kasih dan sayang dalam keredaanmu
Kepadamu Kekasih - M. Nasir
Kepadamu kekasih
Aku berserah
Kerana kutahu
Kau lebih mengerti
Apa yang terlukis di cermin wajahku ini
Bersama amali
Kepadamu kekasih
Aku bertanya
Apakah kau yang menerima kukembali
Atau harus menghitung lagi
Segala jasa dan bakti
Atau harus mencampakku
Ke sisi tanpa harga diri
Aku tinggalkan
Jawapan yang belum ketemukan
Yang bakal aku nantikan
Bila malam menjemputku lena beradu
Kepadamu kekasih
Aku serahkan
Jiwa dan raga
Jua segalanya
Apakah kau akan menerima penyerahan ini
Apakah kau akan menerimaku dalam keadaan begini
Aku berserah
Kerana kutahu
Kau lebih mengerti
Apa yang terlukis di cermin wajahku ini
Bersama amali
Kepadamu kekasih
Aku bertanya
Apakah kau yang menerima kukembali
Atau harus menghitung lagi
Segala jasa dan bakti
Atau harus mencampakku
Ke sisi tanpa harga diri
Aku tinggalkan
Jawapan yang belum ketemukan
Yang bakal aku nantikan
Bila malam menjemputku lena beradu
Kepadamu kekasih
Aku serahkan
Jiwa dan raga
Jua segalanya
Apakah kau akan menerima penyerahan ini
Apakah kau akan menerimaku dalam keadaan begini
Suci Dalam Debu (Iklim)
Engkau bagai air jernih
Di dalam bekas yang berdebu
Zahirnya kotoran itu terlihat
Kesucian terlindung jua
Di dalam bekas yang berdebu
Zahirnya kotoran itu terlihat
Kesucian terlindung jua
Cinta bukan hanya di mata
Cinta hadir di dalam jiwa
Engkau bagai air yang jernih
Di dalam bekas yang berdebu
Zahirnya kotoran itu terlihat
Kesucian terlinding jua
Cinta bukan hanya di mata
Cinta hadir di dalam jiwa
Biarlah salah di mata mereka
Biar perbezaan terlihat antara kita
Kuharapkan kau kan terima
Walau dipandang hina
Namun hakikat cinta kita
Kita yang rasa
Suatu hari nanti
Pastikan bercahaya
Pintu akan terbuka
Kita langkah bersama
Di situ kita lihat
Bersinarlah hakikat
Debu jadi permata
Hina jadi mulia
Bukan khayalan yang aku berikan
Tapi keyakinan yang nyata
Kerana cinta lautan berapi
Pasti akan kurenang jua
Cinta hadir di dalam jiwa
Engkau bagai air yang jernih
Di dalam bekas yang berdebu
Zahirnya kotoran itu terlihat
Kesucian terlinding jua
Cinta bukan hanya di mata
Cinta hadir di dalam jiwa
Biarlah salah di mata mereka
Biar perbezaan terlihat antara kita
Kuharapkan kau kan terima
Walau dipandang hina
Namun hakikat cinta kita
Kita yang rasa
Suatu hari nanti
Pastikan bercahaya
Pintu akan terbuka
Kita langkah bersama
Di situ kita lihat
Bersinarlah hakikat
Debu jadi permata
Hina jadi mulia
Bukan khayalan yang aku berikan
Tapi keyakinan yang nyata
Kerana cinta lautan berapi
Pasti akan kurenang jua
Dari Kekasih Kepada Kekasih (Hattan)
Entah berapa kali
Kucuba membohong hati ku ini
Hebat dilanda
Rindu padamu
Namun semua alasan
Rapuh bagaikan awan berarak
Yang memang tidak pernah abadi
Dan terlalu cepatnya berlalu
Pabila di giring angin
Dan mudah pula layu
Selepas ia melimpahkan
Titis-titis ehsan
Kucuba membohong hati ku ini
Hebat dilanda
Rindu padamu
Namun semua alasan
Rapuh bagaikan awan berarak
Yang memang tidak pernah abadi
Dan terlalu cepatnya berlalu
Pabila di giring angin
Dan mudah pula layu
Selepas ia melimpahkan
Titis-titis ehsan
Kini hatiku sangat terdesak
Untuk memilikimu
Agar bisa aku meneruskan
Sisa-sisa hidupku ini
Seperti manusia yang punya kekasih
Yang punya kekasih
Untuk memilikimu
Agar bisa aku meneruskan
Sisa-sisa hidupku ini
Seperti manusia yang punya kekasih
Yang punya kekasih
Di Balik Cermin Mimpi (M. Nasir)
Di balik cermin mimpi
Aku melihat engkau
Di dalam engkau
Aku melihat aku
Ternyata kita adalah sama
Di arena mimpi yang penuh bermakna
Bila bulan bersatu dengan mentari
Bayang-bayang ku hilang
Di selebungi kerdip nurani
Mencurah kasih, kasih murni
Mencurah kasih
Di balik cermin, cermin mimpi
Adalah realiti yang tidak kita sedari
Hanya keyakinan dapat merestui
Hakikat cinta yang sejati
Hakikat cinta yang sejati
Dengan tersingkapnya tabir siang
Wajah kita jelas terbayang
Dan terpecah cermin mimpi
Menjadi sinar pelangi
Pelangi
Aku melihat engkau
Di dalam engkau
Aku melihat aku
Ternyata kita adalah sama
Di arena mimpi yang penuh bermakna
Bila bulan bersatu dengan mentari
Bayang-bayang ku hilang
Di selebungi kerdip nurani
Mencurah kasih, kasih murni
Mencurah kasih
Di balik cermin, cermin mimpi
Adalah realiti yang tidak kita sedari
Hanya keyakinan dapat merestui
Hakikat cinta yang sejati
Hakikat cinta yang sejati
Dengan tersingkapnya tabir siang
Wajah kita jelas terbayang
Dan terpecah cermin mimpi
Menjadi sinar pelangi
Pelangi
Patahnya Sayap Malam - Massa
Ku cari cahaya dalam kegelutan warna
Sewaktu malam resah mengibarkan sayapnya
Ku temui dia bayang malam yang terluka
Pesona cintaku pun terbakar
Sewaktu malam resah mengibarkan sayapnya
Ku temui dia bayang malam yang terluka
Pesona cintaku pun terbakar
Dan puisi cinta tertumpah tintanya berdarah
Tersingkir dari titian makna yang setia
Tercalar purnama turut sama menjadi kan saksi
Luka cinta ku yang tak berhenti
Tersingkir dari titian makna yang setia
Tercalar purnama turut sama menjadi kan saksi
Luka cinta ku yang tak berhenti
Malam yang ku dakap megerikan mimpi
Malam yang ku dakap telah dinodai
Harumnya bunga cinta dibasahi hujan
Sebaknya di hati ku tangisan
Malam yang ku dakap telah dinodai
Harumnya bunga cinta dibasahi hujan
Sebaknya di hati ku tangisan
Kusimpan kenangan bersama malam kecundang
Patah sayapnya kehampaan
Patah sayapnya kehampaan
Begitulah aku kau tersiar di pandangan mata
Setelah kian lama dalam dakapan cinta
Patahlah sayapnya malam yang penuh dengan sengsara
Bagai diriku yang kau perdaya
Setelah kian lama dalam dakapan cinta
Patahlah sayapnya malam yang penuh dengan sengsara
Bagai diriku yang kau perdaya
Fantasia Bulan Madu (SEARCH)
Demi cintaku pada mu
Ke mana saja kan ku bawa
Ku hujung dunia ke bintang
Kejora
Demi cintaku padamu
Kukorbankan jiwa dan raga
Biar pun harus ku telan
Lautan bara
Bulan madu di awan biru
Tiada yang menggangu
Bulan madu di atas pelangi
Hanya kita berdua
Mengecap nikmat cinta
Yang putih tak terbendung
Sesuci embun pagi
Andai dipisah
Laut dan pantai
Musnahlah ilham
Hilang pedoman
Andai dipisah
Cahaya dan bulan
Gelap gulita
Musnah asmara
Ke mana saja kan ku bawa
Ku hujung dunia ke bintang
Kejora
Demi cintaku padamu
Kukorbankan jiwa dan raga
Biar pun harus ku telan
Lautan bara
Bulan madu di awan biru
Tiada yang menggangu
Bulan madu di atas pelangi
Hanya kita berdua
Mengecap nikmat cinta
Yang putih tak terbendung
Sesuci embun pagi
Andai dipisah
Laut dan pantai
Musnahlah ilham
Hilang pedoman
Andai dipisah
Cahaya dan bulan
Gelap gulita
Musnah asmara
Tanya Sama Itu Hud Hud (M. Nasir)
Tujuh puluh tiga pintu
Tujuh puluh tiga jalan
Yang sampai hanya satu jalan
Beribu-ribu Margasatua
Mencari raja si Muraq
Yang sampai hanya tiga puluh
Ooh... Sang Algojo
Ooh... nanti dulu
Lihat dunia dari mata burung
Atau dari dalam tempurung
Yang mana satu engkau pilih
Dalam kalut ada peraturan
Peraturan mencipta kekalutan
Di mana pula kau berdiri
Di sini
Ooh... Sang Algojo
Ooh... nanti dulu
Berikan ku kesempatan akhir ini
Untuk menyatakan kalimah/kisah sebenarnya
Berikan aku kesempatan akhir ini
Lai lai la lai la lai
"Tanya sama itu hud-hud
Lang mensilang
Kui mengsikui
Kerna dia yang terbangkan ku ke mari
Tujuh puluh tiga jalan
Yang sampai hanya satu jalan
Beribu-ribu Margasatua
Mencari raja si Muraq
Yang sampai hanya tiga puluh
Ooh... Sang Algojo
Ooh... nanti dulu
Lihat dunia dari mata burung
Atau dari dalam tempurung
Yang mana satu engkau pilih
Dalam kalut ada peraturan
Peraturan mencipta kekalutan
Di mana pula kau berdiri
Di sini
Ooh... Sang Algojo
Ooh... nanti dulu
Berikan ku kesempatan akhir ini
Untuk menyatakan kalimah/kisah sebenarnya
Berikan aku kesempatan akhir ini
Lai lai la lai la lai
"Tanya sama itu hud-hud
Lang mensilang
Kui mengsikui
Kerna dia yang terbangkan ku ke mari
SEGENGGAM TABAH (INTEAM)
Bertali arus dugaan tiba
Menakung sebak airmata
Namun tak pernah pun setitis
Gugur berderai di pipi
Tidak ditempah hidup sengsara
Suratan nasib yang melanda
Menongkah badai bergelora
Diredah bersendirian
Bagaikan camar pulang senja
Patah sayapnya tetap terbang jua
Sekadar secicip rezeki
Buat yang sedang rindu menanti
Segenggam tabah dipertahankan
Buat bekalan di perjalanan
Kau bebat luka yang berdarah
Kau balut hati yang calar
Telah tertulis suratan nasibmu
Derita buatmu ada hikmahnya
Terlukis senyum di bibir lesu
Tak siapa tahu hatimu
Biarpun keruh air di hulu
Mungkinkah jernih di muara
Biarpun jenuh hidup dipalu
Pasti bertemu tenangnya
Subscribe to:
Posts (Atom)