Tuesday, 15 September 2015

APAPUN

Apapun teruskan langkah
kerna tak siapa
bisa jalani hidup untukmu.

Apapun teruskan usaha
kerna hidup tetap hidup
pasti kan kunjung tiba.

Apapun teruskan perjuangan
kerna tiada yang bisa bertahan
bangun untuk kamu.

Apapun teruskan tempo
walau lagu terkadang ubah
tuju destinasi pasti.

RATU SYAHADAH (InTeam)

Engkaulah permaisuri di mahligai tirani
Teguh imanmu walau tersembunyi
Kasihmu kau buktikan sebagai isteri
Namun cintamu untuk Ilahi

Engkau masih isteri yang sejati
Ketika suami dimurka Allah
Istana bukan penjara nikmat yang alpa
Sinar imanmu tak kelam permata
Kau miliki jiwa hamba
Walau di sisimu singgahsana

Sejarah Asiah telah membuktikan
Iman bukanlah penjara di jiwa
Yang selamanya bersembunyi
Tapi kemerdekaan yang hakiki
Yang punya wajah dan jua rupa
Akhirnya imanmu bersuara
Lantas kau dipenjara dan diseksa
Oleh suamimu yang dihina

Di kejauhan istana keangkuhan
Menggamit mata sayunya di jiwa
Namun hatimu tak sudi ke sana 
Iman dan akidah lebih utama
Ratu syahadah lalu bermadah
Oh Tuhan binakan istana untukku
Walaupun di dunia ku diseksa
Namun tak terbayar nikmat di syurga

Oh Asiah kau merubah rencana
Bila tanganmu menyentuh bayi
Yang hanyut menongkah arus Sungai Nil
Lembutmu mematahkan keangkuhannya
Firaun merancang kau menghalangnya
Musa terbuang jadi terbilang

Ya Allah…Ya Allah…

Segenggam Tabah (InTeam)

Bertali arus dugaan tiba
Menakung sebak airmata
Namun tak pernah pun setitis
Gugur berderai di pipi
Tidak ditempah hidup sengsara
Suratan nasib yang melanda
Menongkah badai bergelora
Diredah bersendirian
Bagaikan camar pulang senja
Patah sayapnya tetap terbang jua
Sekadar secicip rezeki
Buat yang sedang rindu menanti
Segenggam tabah dipertahankan
Buat bekalan di perjalanan
Kau bebat luka yang berdarah
Kau balut hati yang calar

Telah tertulis suratan nasibmu
Derita buatmu ada hikmahnya
Terlukis senyum di bibir lesu
Tak siapa tahu hatimu
Biarpun keruh air di hulu
Mungkinkah jernih di muara
Biarpun jenuh hidup dipalu
Pasti bertemu tenangnya

LUAHAN TERDALAM

Aku ini insan yang cukup hina. Aku ini insan yang mudah lupa. Aku ini insan yang kalau kau ingin fahami, memang sukar. Andai suatu hari kau ketemu aku dalam susah, biarkan aku. Kerana susah itulah yang ajar aku untuk jadi kuat dan lebih bijak. Andai kau hulur salam dan menolongku, mungkin sampai bila-bila aku tak kan belajar apa makna susah, apa makna berjuang. Dunia ini memang pelik, seringkali kau kan kunjung benda yang kau tak ingin. Seringkali kau berkawan dengan gundah, duka, sedih bersilih ganti. Tak ada yang biasa ajari kamu lebih dari kesusahan. Biarlah susah sekarang, kelak senang kan kunjung tiba.

WALAU

Walau diri ini serba tiada
kan ku juang untukmu anakanda.

Walau diri ini penat lelah
tiada tandingan senyum tawamu.

Walau diri ini bukan siapa
akan ku pertahan tika kau dihina.

Walau diri ini hanya basyar
ku tetap setia susah dan senang.

Kerna kau permata hati
kerna kau anakanda ku sayang.

SINAR

Mencari sinar
dalam kelam cahaya
umpama cari jarum dalam sekam
sukar nian
dan kau termangu
dan kau pilu
dan kau menyepi
kerna tak tahu mana
arah pencarian.

Manakah sinar?
Adakah bakal jengah?
Mungkinkah wujud cahaya
sedang alam gulita
dan kau berdiri
menyepi dan sendiri
selamanya...

SERINGKALI

Seringkali
permainan duniawi membutakan
kau terasa sesak
seolah nyawa di kerongkong
namun dunia tetap kau kejar.

Seringkali
aku merintih bertanya
kapan di mana diri?
Bila kan temu sinar
pelangi indah jelma
usir mimpi ngeriku.

Seringkali
aku bertanya
pada sang pungguk
bisu merindukan bulan.

SAMPAI BILA

Sampai bila
berkawan dengan gundah
sampai bila
berkawan dengan nestapa
sampai bila 
kau tak ingat senang
sampai bila
derita itu makanan hidup
sampai bila 
penat dan lelah bertamu
sampai bila
kau kan merintih
sampai bila
kau kan merungut
sampai bila
tidak kau langkah.