Sunday, 20 December 2015

HUJAN

HUJAN
turun 
ibarat
mutiara
indah

HUJAN
turun
bak 
tangisan
syahdu



SELALU

selalu
kita tertekan
selalu
kita sengsara
selalu
kita keliru
selalu
kita tertanya
selalu



Tuesday, 15 September 2015

APAPUN

Apapun teruskan langkah
kerna tak siapa
bisa jalani hidup untukmu.

Apapun teruskan usaha
kerna hidup tetap hidup
pasti kan kunjung tiba.

Apapun teruskan perjuangan
kerna tiada yang bisa bertahan
bangun untuk kamu.

Apapun teruskan tempo
walau lagu terkadang ubah
tuju destinasi pasti.

RATU SYAHADAH (InTeam)

Engkaulah permaisuri di mahligai tirani
Teguh imanmu walau tersembunyi
Kasihmu kau buktikan sebagai isteri
Namun cintamu untuk Ilahi

Engkau masih isteri yang sejati
Ketika suami dimurka Allah
Istana bukan penjara nikmat yang alpa
Sinar imanmu tak kelam permata
Kau miliki jiwa hamba
Walau di sisimu singgahsana

Sejarah Asiah telah membuktikan
Iman bukanlah penjara di jiwa
Yang selamanya bersembunyi
Tapi kemerdekaan yang hakiki
Yang punya wajah dan jua rupa
Akhirnya imanmu bersuara
Lantas kau dipenjara dan diseksa
Oleh suamimu yang dihina

Di kejauhan istana keangkuhan
Menggamit mata sayunya di jiwa
Namun hatimu tak sudi ke sana 
Iman dan akidah lebih utama
Ratu syahadah lalu bermadah
Oh Tuhan binakan istana untukku
Walaupun di dunia ku diseksa
Namun tak terbayar nikmat di syurga

Oh Asiah kau merubah rencana
Bila tanganmu menyentuh bayi
Yang hanyut menongkah arus Sungai Nil
Lembutmu mematahkan keangkuhannya
Firaun merancang kau menghalangnya
Musa terbuang jadi terbilang

Ya Allah…Ya Allah…

Segenggam Tabah (InTeam)

Bertali arus dugaan tiba
Menakung sebak airmata
Namun tak pernah pun setitis
Gugur berderai di pipi
Tidak ditempah hidup sengsara
Suratan nasib yang melanda
Menongkah badai bergelora
Diredah bersendirian
Bagaikan camar pulang senja
Patah sayapnya tetap terbang jua
Sekadar secicip rezeki
Buat yang sedang rindu menanti
Segenggam tabah dipertahankan
Buat bekalan di perjalanan
Kau bebat luka yang berdarah
Kau balut hati yang calar

Telah tertulis suratan nasibmu
Derita buatmu ada hikmahnya
Terlukis senyum di bibir lesu
Tak siapa tahu hatimu
Biarpun keruh air di hulu
Mungkinkah jernih di muara
Biarpun jenuh hidup dipalu
Pasti bertemu tenangnya

LUAHAN TERDALAM

Aku ini insan yang cukup hina. Aku ini insan yang mudah lupa. Aku ini insan yang kalau kau ingin fahami, memang sukar. Andai suatu hari kau ketemu aku dalam susah, biarkan aku. Kerana susah itulah yang ajar aku untuk jadi kuat dan lebih bijak. Andai kau hulur salam dan menolongku, mungkin sampai bila-bila aku tak kan belajar apa makna susah, apa makna berjuang. Dunia ini memang pelik, seringkali kau kan kunjung benda yang kau tak ingin. Seringkali kau berkawan dengan gundah, duka, sedih bersilih ganti. Tak ada yang biasa ajari kamu lebih dari kesusahan. Biarlah susah sekarang, kelak senang kan kunjung tiba.

WALAU

Walau diri ini serba tiada
kan ku juang untukmu anakanda.

Walau diri ini penat lelah
tiada tandingan senyum tawamu.

Walau diri ini bukan siapa
akan ku pertahan tika kau dihina.

Walau diri ini hanya basyar
ku tetap setia susah dan senang.

Kerna kau permata hati
kerna kau anakanda ku sayang.

SINAR

Mencari sinar
dalam kelam cahaya
umpama cari jarum dalam sekam
sukar nian
dan kau termangu
dan kau pilu
dan kau menyepi
kerna tak tahu mana
arah pencarian.

Manakah sinar?
Adakah bakal jengah?
Mungkinkah wujud cahaya
sedang alam gulita
dan kau berdiri
menyepi dan sendiri
selamanya...

SERINGKALI

Seringkali
permainan duniawi membutakan
kau terasa sesak
seolah nyawa di kerongkong
namun dunia tetap kau kejar.

Seringkali
aku merintih bertanya
kapan di mana diri?
Bila kan temu sinar
pelangi indah jelma
usir mimpi ngeriku.

Seringkali
aku bertanya
pada sang pungguk
bisu merindukan bulan.

SAMPAI BILA

Sampai bila
berkawan dengan gundah
sampai bila
berkawan dengan nestapa
sampai bila 
kau tak ingat senang
sampai bila
derita itu makanan hidup
sampai bila 
penat dan lelah bertamu
sampai bila
kau kan merintih
sampai bila
kau kan merungut
sampai bila
tidak kau langkah.

Wednesday, 20 May 2015

DARI SINAR MATA (BPR)

Keunggulan cinta dari sinar mata
Yang bergelora
Hati ditaman berbunga
Satu impian satu harapan
Sudah pasti ada sebaliknya
Satu rahsia

Engkau di mataku adalah cahaya
Perjalanan ku
Terang menyuluh segala
Yang tersembunyi
Lama kucari
Sudah pasti ada jawapannya
Kemungkinan itu

Datang hampir senja sedang aku
Merangkak dan kehausan cinta itu
Kau hulur tangan mu
Membawa ku ke atas semula
Berdoalah aku kesyukuran
Tercantum cinta jadi satu
Biar ku tebus segalanya
Agar di teman cinta yang suci itu

NUR NILAM SARI (AWIE)

Pinjamkan sinarmu Nur Nilam Sari
Buatku merempuhi malam
Kabus berlabuh bagaikan awan
Mengaburi penglihatan
Menyekat maksud di sempadan
Redup yang ku pasangkan angan

Sekadar berhasrat
Berlindung dalam lena
Pejamkan mata untuk
Ku lupakan sengsara
Berapi kerdipan
Melaraskan jiwa
Menyusuk ke arah asalku

( korus )
Senyumanmu satu azimat
Buat diriku yang hina
Manusia terpinggir hidup melara
Tak pernah kenal erti bahagia
Namun ku masih gembira
Bagiku rahmat semuanya
Oh mungkin kalau nasib ku berbeza
Aku tak mampu
Menilaikan dikau

Aku berani
Berani aku
Katakan dirimu itu
Dewi kayangan

TEGUH (AMY SEARCH)

Search Amy - Teguh Lyrics

Artist: Search Amy
Album: Miscellaneous
Genre: Rock
Heyo! SONGLYRICS just got interactive. Highlight. Review: RIFF-it. 
RIFF-it good.
Segalanya sudah bermula
Ku hanyut dalam arus dunia
Hanya kerna pengertian
Engkau menanti

Terlupa janji-janji indah
Bila hidup semakin berubah
Mengejar kekayaan
Kau kutinggalkan

Maaf sayang, oh sayang
Kelam hatiku ini
Bila bersama kita sengsara
Tanpa harta

Oh sayang, oh sayang
Tergoda jiwaku ini
Pada tipu perdaya yang menanti
Hinggakan luntur wajah kasihmu
Di wajahku
Menduakanmu kau tersiksa
Menahan perit dalam setia

Engkau menghitung segala hari
Tanpa benci dan sakit hati
Betapa teguh
Bergetar bibir memanggilku

Kekayaan akan hilang
Biar bertahun dikumpulkan
Perjalanan ini amat jauh
Untuk mencari cinta

Kekesalan yang kurasa
Memaksa aku kembali
Memohon belas darimu
Andai ada kasihmu

Engkau hukumlah aku menanti
Dengan relanya kutanggung semua
Berikan aku
Rahsia keteguhan cintamu

Engkau hukumlah aku menanti
Dengan relanya kutanggung semua
Berikan aku
Rahsia keteguhan cintamu

Berikan aku
Rahsia keteguhan cintamu

MENITI TITIAN USANG (SEARCH)

kertas putih salju
ku coretkan kedukaan ku
hitam dan kelabu
adalah warna dalam hidup ku ooo... 

kejutkanlah aku kawan aku sedang bermimpi
kejutkanlah aku yang sengsara dalam sepi

gementar kaki ku
meniti titian usang
berdegup jantung ku
apa dapat ku ke seberang huhu...

sambutlah tangan ku kawan aku takut tenggelam
sambutlah tangan ku kawan jurangnya sangat dalam
jurangnya sangat mengerikan
ramai yang telah kecundang
dia sedang menunggu
untuk memimpimku
di seberang sana
adanya cahaya
sambutlah tangan ku kawan aku takut tenggelam
sambutlah tangan ku kawan jurangnya sangat dalam

sambutlah tangan ku kawan aku takut tenggelam
sambutlah tangan ku kawan jurangnya sangat dalam
sambutlah tangan ku kawan aku takut tenggelam
sambutlah tangan ku kawan jurangnya sangat dalam

AKU HANYA SERANGGA (BPR)

Mengapa aku tak dapat melupakanmu
Antara perjalanan
Suci menangkap waktu
Membuat aku rindu (2X)

Bukannya aku tewas dalam perjuangan
Membelai impian
Sebentar tadi aku
Lihat sinar matamu (2X)

Meronai garis-garis kesetiaan
Semakin kelam dan amat panjang
Bagaimana aku hendak melupakanmu
Dalam keheningan pagi sering bertemu

Untuk esok biarlah ia berlalu
Lantas membuang mata fikirku
Dalam kenangan begitu payah melupakanmu
Mungkin untuk selama-lamanya

Jadilah aku pengingat yang setia
Setelah aku tahu
Aku hanya serangga
Di taman belantara (2X)

KALIMAH CINTA (AMY SEARCH)

Simpan diriku tersiksa
Nak kuluahkan ku gentar
Kekurangan ku terbongkar
Sisimu umpama syurga
Peluang emas kujamah
Bahagia yang kucari awal dulu
Aku
Insan yang terdampar
Yang tinggal menagih cinta
Terang dan terlindung
Di mana tempat nak kusinggah
Mengesanmu pasangan ditakdirkan
Kurempuh azab sengsara
Tak kisah asal bersua
Kau kasih penyeri jiwa
Pendorong kuhadapi hidup
Kau kasih isyarat jiwa
Ku meniti jalan yang lurus
Kau kasih isyarat jiwa
Pendorong kuhadapi hidup
Mengenal erti cinta
Mengenal cinta tulus

SUDAH SAMPAI SINI (BPR)

Bermusim
Silih berganti bulan mentari
Pejam celik tak terasa aku
Sudah sampai sini
Sudah sampai sini
Bergerak
Berlagu hanyalah seketika
Tinggal aku dalam kerugian
Dia pasti pegi
Dia terus pergi
Selagi terikat satu janji setia
Selagi itu tercatit kisah semua
Di sana kepastian akan menanti kita
Di situ tanda tanya
Di situ haluannya
Di situ tanda tanya
Di situ haluannya
Antara kau aku ada satu rahsia
Pasti terbongkar di tarikh yang tersedia
Tersenyum dan menangis satu antara dua
Selagi terikat satu janji setia
Selagi itu tercatit kisah semua
Di sana kepastian akan menanti kita
Bermusim
Silih berganti bulan mentari
Pejam celik tak terasa aku
Sudah sampai sini
Sudah sampai sini

KEMBARA HATI EMAS (M. NASIR)

Berjalan di tanah gersang
Mentari mencekam dada
Debu-debu di jalanan
Menjadi teman setia
Tiada lain tujuanku
Hati emas yang ku cari
Kisahnya di hujung dunia
Mengapa tak ku temui
Oh! terdengar suara halus
Bagai dengar dan menghilang
Katanya pulanglah oh! anakku
Ia tiada di sini
Kembara
Puas sudah ku mengembara
Ke mana perginya oh! cahaya
Mencari hati emas bukannya mudah
Di masa kini adakah kau peduli
Mungkinkah dikau miliki
Hati emas murni suci
Inginku menjadi sahabatmu
Hingga akhir hayat nanti
Kembara
Puas sudah ku mengembara
Ke mana perginya oh! cahaya
Mencari hati emas bukannya mudah
Mungkin selamanya takkan aku temui

Sufi (Damasutra)

Sufi selangkah tirai kasihmu ku buka 
Engkau serahkan cinta hingga dirimu tiada 
Kasih sufi kau rela pilih derita di dunia 
Biar rebah di hina kau tak berubah 

Kau menguasai selautan 
Yang tersembunyi di genggaman 
Nafi dan isbat kau sandingkan 
Sebagai tali pegangan 

Sufi kau hilang di pandangan 
Ada di dalam kenikmatan 
Engkau dan dia pasti tidak akan terpisah 
Andai tertutup tirai sufi 
Yang terang tidak nampak terang 
Inilah siksa menyakitkan sepanjang jalan 

Inginku tempuh titianmu 
Dari kekasih ke kekasih 
Pengabdianku bersamamu kasih 
Biar rebah di hina kau tak berubah

Hanya Padamu (Qiara)

Hanya pada mu
Ku serahkan segalanya
Kau bertakhta di nurani
Anggun cinta mu abadi
Hanya pada mu
Pertama dan yang terakhir
Pohon cinta ku merendang
Disirami kasih suci

( korus )
Jiwa ku dipalu gemersik tak terkira
Hampir ku terlena dalam belaian mu
Cinta mu selembut sutera menjadi saksi kasih ku
Tiada dua hanyalah satu kau yang ku cintai
Sekelumit cinta sekurun kerinduan
Ku rempuhi ranjau duka
Membara sehangat api
Terhapus sepi di hati ku
Seulas bibir mu kelu tidak berkata
Namun ada sesuatu
Nurbisa dari mata mu
Terpancar cinta yang sejati
Awan yang berarak saujana membiru
Cerahlah wajah mu di rimba sendu ku
Menjadi hamparan cinta suci

Seribu Tahun Takkan Mungkin (BPR)

Di mata mu mencermin kan rindu
Di mata mu adalah kenyataan
Aku tenggelam dalam lautan kasih sayangmu
Tak mungkin akan ku lepaskan ikatan ini
Mendung hitam adalah semalam
Silau mata dari kilauan cinta
Hati ku ini sayang tak mungkin berubah
Selagi kau berpegang teguh pada janji
Setiap kata yang terucap
Setiap nada yang tercipta
Hanyalah untuk mu
Satu tak terpisah
Seribu tahun takkan mungkin
Bisa menghuraikan sebuah
Cinta yang kau beri
Untuk diriku yang rindu

ISTANA MENANTI (RAHIM MAAROF)

Langkah ini
Terasa terhenti-henti
Depan kelabu
Pedih memilu
Masa bukan lagi temanku
Masih jua
Aku mengharap cahaya
Biarpun terus
Meredah belukar
Pecahan kaca
Menusuk tubuh berdarah
Sakitnya tiada terkira
Istana menanti
Bertakhta hati
Berseri...
Istana menanti
Tempat kita
Pasti...
Getar jari-jemari
Bertaut pada harapan ini
Aku membilang hari
Apa akan datang hari
Ku nanti
Istana menanti
Pasti...

Taman Rashidah Utama (Wings)

Pertama kali kau ku cinta
Pertama kali ku diluka
Kini aku menjadi tanda
Sebuah kubur cinta

Ku berjalan di dalam hujan
Mencari api yang terpadam
Namun sudah sekian lama
Hanyalah gelap gelita

Sebagai satu kenangan
Ku ciptakan satu taman
Rashidah Utama
Sebuah kubur cinta

Ku berpijak nyata di sini
Tak tercapai bintang di langit
Ku siramkan airmata
Pada darah cinta
Sebagai hiasan taman ini

Rashidah Utama
Sebuah kubur cinta
Rashidah Utama
Sebuah kubur cinta

Biarkanlah aku di sini
Menjadi nisan cinta ini
Izikanlah aku mengenang
Diri mu oh... Sayang

HIJAB KEKASIH (M. NASIR)


Malai rinduku merintih kecintaan
Duduk termenung hanya bingung kerinduan
Walaupun jauh dari nyata kasih dan sayang
Kasih dan sayang telah lama kusatukan
Semua kasihku dalam gemala
Ke laut jawi 'kan kukirimkan sana

Duhai kasih hijabmu di sini
Masyur rupamu di mata kalbi ini
Berbaringan diusik rindu azali
Di manakah kekasih yang jauh dariku
Memakan debu... rindumu
Segenap nafasku melihat renunganmu
Wangi dan harum kau kekasih
Antara lamunan segala kalimahku ini
Siapa yang mengerti

Menghilang tahun kutahan dahaga
Setelah habis madah untuk sang puteri
Pautan kasih kukenal sendiri
Teringin ku melihat sebalik hijabmu
Wajah yang kupuja

Kekasih... lama sudah aku merindu
Larut nan denai larat nan damai
Haram kelamin untuk kita bercerai
Rasa kasih dan sayang dalam keredaanmu

Kepadamu Kekasih - M. Nasir

Kepadamu kekasih
Aku berserah
Kerana kutahu
Kau lebih mengerti
Apa yang terlukis di cermin wajahku ini
Bersama amali

Kepadamu kekasih
Aku bertanya
Apakah kau yang menerima kukembali
Atau harus menghitung lagi
Segala jasa dan bakti
Atau harus mencampakku
Ke sisi tanpa harga diri

Aku tinggalkan
Jawapan yang belum ketemukan
Yang bakal aku nantikan
Bila malam menjemputku lena beradu

Kepadamu kekasih
Aku serahkan
Jiwa dan raga
Jua segalanya
Apakah kau akan menerima penyerahan ini
Apakah kau akan menerimaku dalam keadaan begini


Suci Dalam Debu (Iklim)

Engkau bagai air jernih
Di dalam bekas yang berdebu
Zahirnya kotoran itu terlihat
Kesucian terlindung jua
Cinta bukan hanya di mata
Cinta hadir di dalam jiwa
Engkau bagai air yang jernih
Di dalam bekas yang berdebu
Zahirnya kotoran itu terlihat
Kesucian terlinding jua

Cinta bukan hanya di mata
Cinta hadir di dalam jiwa
Biarlah salah di mata mereka
Biar perbezaan terlihat antara kita

Kuharapkan kau kan terima
Walau dipandang hina
Namun hakikat cinta kita
Kita yang rasa

Suatu hari nanti
Pastikan bercahaya
Pintu akan terbuka
Kita langkah bersama

Di situ kita lihat
Bersinarlah hakikat
Debu jadi permata
Hina jadi mulia

Bukan khayalan yang aku berikan
Tapi keyakinan yang nyata
Kerana cinta lautan berapi
Pasti akan kurenang jua

Dari Kekasih Kepada Kekasih (Hattan)

Entah berapa kali
Kucuba membohong hati ku ini
Hebat dilanda
Rindu padamu
Namun semua alasan
Rapuh bagaikan awan berarak
Yang memang tidak pernah abadi
Dan terlalu cepatnya berlalu
Pabila di giring angin
Dan mudah pula layu
Selepas ia melimpahkan
Titis-titis ehsan
Kini hatiku sangat terdesak
Untuk memilikimu
Agar bisa aku meneruskan
Sisa-sisa hidupku ini
Seperti manusia yang punya kekasih
Yang punya kekasih

Di Balik Cermin Mimpi (M. Nasir)

Di balik cermin mimpi
Aku melihat engkau
Di dalam engkau
Aku melihat aku
Ternyata kita adalah sama
Di arena mimpi yang penuh bermakna

Bila bulan bersatu dengan mentari
Bayang-bayang ku hilang
Di selebungi kerdip nurani
Mencurah kasih, kasih murni
Mencurah kasih

Di balik cermin, cermin mimpi
Adalah realiti yang tidak kita sedari
Hanya keyakinan dapat merestui
Hakikat cinta yang sejati
Hakikat cinta yang sejati

Dengan tersingkapnya tabir siang
Wajah kita jelas terbayang
Dan terpecah cermin mimpi
Menjadi sinar pelangi
Pelangi 

Patahnya Sayap Malam - Massa

Ku cari cahaya dalam kegelutan warna
Sewaktu malam resah mengibarkan sayapnya
Ku temui dia bayang malam yang terluka
Pesona cintaku pun terbakar
Dan puisi cinta tertumpah tintanya berdarah
Tersingkir dari titian makna yang setia
Tercalar purnama turut sama menjadi kan saksi
Luka cinta ku yang tak berhenti
Malam yang ku dakap megerikan mimpi
Malam yang ku dakap telah dinodai
Harumnya bunga cinta dibasahi hujan
Sebaknya di hati ku tangisan
Kusimpan kenangan bersama malam kecundang
Patah sayapnya kehampaan
Begitulah aku kau tersiar di pandangan mata
Setelah kian lama dalam dakapan cinta
Patahlah sayapnya malam yang penuh dengan sengsara
Bagai diriku yang kau perdaya

Fantasia Bulan Madu (SEARCH)

Demi cintaku pada mu
Ke mana saja kan ku bawa
Ku hujung dunia ke bintang
Kejora

Demi cintaku padamu
Kukorbankan jiwa dan raga
Biar pun harus ku telan
Lautan bara

Bulan madu di awan biru
Tiada yang menggangu
Bulan madu di atas pelangi
Hanya kita berdua
Mengecap nikmat cinta
Yang putih tak terbendung
Sesuci embun pagi

Andai dipisah
Laut dan pantai
Musnahlah ilham
Hilang pedoman

Andai dipisah
Cahaya dan bulan
Gelap gulita
Musnah asmara


Tanya Sama Itu Hud Hud (M. Nasir)

Tujuh puluh tiga pintu
Tujuh puluh tiga jalan
Yang sampai hanya satu jalan

Beribu-ribu Margasatua
Mencari raja si Muraq
Yang sampai hanya tiga puluh

Ooh... Sang Algojo
Ooh... nanti dulu

Lihat dunia dari mata burung
Atau dari dalam tempurung
Yang mana satu engkau pilih
Dalam kalut ada peraturan
Peraturan mencipta kekalutan
Di mana pula kau berdiri
Di sini

Ooh... Sang Algojo
Ooh... nanti dulu

Berikan ku kesempatan akhir ini
Untuk menyatakan kalimah/kisah sebenarnya
Berikan aku kesempatan akhir ini
Lai lai la lai la lai

"Tanya sama itu hud-hud
Lang mensilang
Kui mengsikui
Kerna dia yang terbangkan ku ke mari